21 Dec Hal yang Harus Diketahui Saat Ingin Memulai Urban Farming
Urban farming atau pertanian dengan lahan sempit di perkotaan menjadi jawaban atas kebutuhan pangan di perkotaan meski lahannya sempit. Namun, yang kerap menjadi pertanyaan adalah bagaimana memulai urban farming.
Siapkan lahan dan mulai membeli pupuk kandang
Kamu dapat memulai urban farming dengan modal yang sangat minim. Sebungkus pupuk kng dengan harga sekitar Rp11.000-Rp15.000. Gunakan tanah kebun sebagai media penanaman. Tanah bisa diganti dengan benda-benda substrat, seperti kulit kacang, sabut kelapa, sekam padi, atau tanah. Bila substrat juga tidak tersedia, bisa menggunakan air yang dicampurkan dengan larutan pupuk
Mengumpulkan sampah rumah tangga
Sampah rumah tangga akan dibuat sebagai bokashi atau tanah subur. Bokashi dapat diolah dari sampah organik rumah tangga, seperti kulit telur, kopi, kulit pisang hingga dedaunan.
juga bisa membuat air subur dari air fermentasi kelapa.
Tentukan apa yang mau ditanam
Mungkin kamu bisa memulai urban farming dengan menanam jenis sayur-sayuran. Sayuran siap saji, seperti kol, selada, mentimun, tomat, dan bawang. Bisa juga menanam tanaman herba, seperti kunyit, jahe, lengkuas, rosemary, thyme
Pilih media tanam
Bisa coba menanam langsung di tanah, pot, polybag, botol, ember bekas, ban mobil bekas, atau media penampung lainnya.+
Jadi urban farming tidak terlalu sulit dilakukan apalagi di hunian dengan lahan yang tidak terlalu luas seperti apartemen. Selain bermanfaat bagi ketahanan pangan, urban farming juga membantu mengurangi sampah rumah tangga. Jadi tidak perlu khawatir jika tinggal di apartemen di tengah kota, karena Anda tetap bisa bercocok tanam sambil mempercantik unit apartemen Anda.
No Comments